by Hella Handriyani
Susu kedelai merupakan salah satu produk olahan non-fermentasi dari kacang kedelai yang mempunyai potensi baik untuk dikembangkan. Namun perkembangan susu kedelai di Indonesia masih ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia yang sejak tahun 1952 mengembangkan susu kedelai merk Vitabean dan terjual 50 juta botol per tahun. Masyarakat juga lebih suka meminum susu sapi dibandingkan dengan susu kedelai karena susu kedelai mempunyai bau langu (bau khas susu kedelai) dan juga jarang ditemui di toko – toko swalayan.
Maka dari itu, untuk lebih mengembangkan produksi susu kedelai, diperlukan diferensiasi varian dari susu kedelai. Salah satu caranya adalah dengan menjadikan susu kedelai sebagai bahan baku pembuatan permen karamel SOYA Caramel.
SOYA Caramel dibuat dari 100% susu kedelai yang mengandung asam amino lisin tinggi, sumber vitamin B, bebas kolesterol dan laktosa, serta kandungan protein yang sama dengan susu sapi yaitu 3,5 – 4 %. Susu kedelai juga mengandung lemak, serat makanan, dan mineral yang diperlukan tubuh. Tapi khusus bagi kandungan lemaknya, susu kedelai pada SOYA Caramel mempunyai komposisi kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan susu sapi.
Keunggulan SOYA Caramel yaitu
• Lebih kenyal sehingga mudah dikunyah dan lebih cepat larut dalam air liur;
• Tidak bau langu (bau pada susu kedelai) lagi, karena adanya aroma karamel yang dihasilkan dari proses pemasakan susu kedelai dengan gula (pembuatan karamel);
• Kaya nutrisi, dan
• Pastinya lebih enak daripada permen karamel yang terbuat dari susu sapi.
Dengan tagline ‘So Gummy So Delicious’, SOYA Caramel menawarkan rasa dan varian baru untuk permen – permen karamel yang selama ini terbuat dari susu sapi.